Beda Cinta, Beda Muaranya


Pernah saya bertanya tentang cinta kepada beberapa orang di dalam kehidupan saya. Dan sebagian jawaban mereka kurang lebih seperti ini:

Dari mana datangnya cinta?
Dari mata turun ke hati

Kemana muaranya cinta?
Ke atas pelaminan suci

Di mana tali cinta ditambatkan?
Pada hati sang kekasih hati

Akankah cinta padam?
Jika dikhianati dan sudah tak sehati lagi

Sejenak saya pun berpikir dan merenung tentang apa sejatinya makna cinta itu?

Saya pun mulai berselancar ke banyak buku dan artikel sehingga saya pun akhirnya dapat menyimpulkan bahwa cinta itu adalah rasa yang lekat dan mendalam sehingga menumbuhkan keinginan untuk bersatu dan bersama.

Menilik kembali jawaban-jawaban di atas, apakah memang begitu perjalanan sebuah cinta? Bisa jadi iya tapi bisa juga bukan demikian. Loh, kok bisa? Tentu bisa :)

Saya mendapati ada dua jenis cinta, yaitu cinta semu dan cinta hakiki. Jawaban dari teman-teman saya yang saya tulis sebelumnya merupakan indikasi atas cinta semu. Cinta yang tidak abadi. Cinta yang bisa padam kapan saja. Bisa menjadikan hati kecewa dan putus asa. Janji keindahan dan kebahagiaan yang tidak pasti. Dan memang begitulah kebanyakan orang mengartikan  sebuah cinta. Cinta yang ditautkan kepada sesama manusia. Hanyalah sebuah cinta yang semu.

Namun akan berbeda lagi ceritanya perjalanan sebuah cinta hakiki. Cinta yang hanya disandarkan kepada Ilahi Robbi. Cinta yang datang karena keimanan. Yang ditambatkan hanya kepada Sang Khaliq. Pada akhirnya cinta ini akan bermuara pada keridhoanNya sehingga akan membawa para pecintanya ke surga dan hidup kekal abadi dalam damai dan kebahagiaan.





#OneDayOnePost
#Day12
#BelajarMenulis
#IIPKaltimra
#Cinta

Komentar

Postingan Populer