Bahagia Itu Sederhana
Bahagia bagiku sangatlah sederhana. Melihat suami nyaman dan tentram hidup bersamaku adalah kebahagiaan bagiku. Anak-anak tumbuh sehat dan penuh keceriaan juga kebahagiaanku. Mendapati orang tua dan mertuaku hidup akur pun kebahagiaan bagiku. Ketika eksistensiku bermanfaat bagi orang lain adalah bagian dari bahagiaku.
Namun tak sedikit orang yang mengeluhkan jika hidupnya kurang bahagia. Merasa kesepian dan merasa tiada teman. Ekonomi yang pas-pasan pun jadi alasan pembenar sebuah pertengkaran sepasang suami istri. Belum lagi anak yang menurutnya nakal dan tidak bisa diatur menjadikan sumber kepenatan pikiran. Padahal setelah saya cermati, ternyata hidupku tidak lebih baik dari mereka secara ekonomi, kemapanan dan lingkungan di lingkaran kehidupan mereka. Lantas, mengapa mereka merasa tidak bahagia?
Bahagia adalah emosi hati. Hanya hati yang bersyukur yang bisa menemukan kebahagiaan. Merasa cukup dengan apa yang dimiliki tanpa menuntut lebih dari apa yang didapati hari ini adalah suatu bentuk syukur yang menenangkan jiwa.
Jadilah pribadi yang bersyukur. Lihatlah segala sesuatu dari sisi positifnya. Hilangkan keluhan yang hanya akan membebani hati dan menekan jiwa. Temukan bahwa bahagia itu sederhana. Sangat sederhana.
#OneDayOnePost
#Day13
#BelajarMenulis
#IIPKaltimra
Komentar
Posting Komentar