Suamiku, Jodoh Dunia Akhiratku
Di penghujung tahun 2008, takdir menggiringku kepada seseorang yang kelak menjadi teman masa depanku.
Hanya berselang 2 minggu dari perkenalan yang dimediasi ibunya, pinangan itupun benar-benar terjadi di awal tahun 2009. Tinggal selangkah lagi, akad akan diikrarkan dalam pernikahan suci.
Tapi apa mau dikata, ujian datang menimpa kami dan keluarga. Fitnah gencar memporak porandakan kepercayaan antar keluarga kami. Ketegangan menghiasi setiap pertemuan yang terjadi. Hampir saja kami menyerah dalam keputus asaan dan membuat kami pun akhirnya berpikir mungkin kami memang belum berjodoh.
Tapi ketentuan Alloh itu sudah pasti dan tidak bisa dihindari. Maret 2010, pernikahan kami benar-benar terjadi setelah badai ujian dahsyat menerpa hari demi hari. Namun, ternyata semua tidak berhenti disini. Pernikahan kami menjadi awal dari babak baru ujian-ujian besar dalam kehidupan rumah tangga kami. Ujian yang memeras air mata dan menguji kesabaran kami.
Berbekal niat kami bersama dalam janji suci ini hanya karena untuk beribadah kepada Alloh dan menetapi sunnah rosululloh. Serta keyakinan kami akan janji Alloh. Kami mengikatkan tekad bersama untuk tidak bergeming dan menyerah. Kami harus bertahan dan terus bertahan.
Semua yang kami jalani tidaklah mudah. Kesulitan demi kesulitan mencoba memisahkan jalan kami. Hanya Allohlah yang selalu menguatkan kami dan membuat kami semakin dekat dan semakin lekat.
Dimataku, suamiku adalah sosok yang luar biasa. Lelaki hebat yang mampu menawan hati ini. Dia yang sederhana dan apa adanya namun selalu hangat mengayomi. Tidak banyak bicara namun selalu bisa memberi arti. Lugu, tapi cerdas dan bijak dalam membawa diri. Selalu bersemangat meski harus bekerja hampir tanpa jeda. Kegigihannya untuk terus menjaga bahtera ini benar-benar membuatku takjub penuh syukur. Dalam letihnya, keluarga tetaplah jadi perhatian utamanya.
Hampir 8 tahun usia pernikahan kami. Tak sekali, dua kali bahtera kami sempat oleng dalam perjalanan. Tapi karena pertolongan Alloh semua kembali tenang bahkah justru semakin menguatkan ikatan kami. Ujian deras menerpa hari-hari kami namun cinta yang kami rajut di jalan Alloh selalu bisa bertahan. Kisah cinta kami yang begitu menguras emosi menjadi sebuah romantisme terindah sepanjang kehidupan kami.
Bahagia bersama imamku menghapus segala luka yang pernah menggores di lubuk hati yang terdalam sekalipun. Memang manusia tiadalah yang sempurna. Tapi dengan kekurangannya aku melihat adanya kesungguhan untuk senantiasa memperbaiki diri dengan harapan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Bersama suamiku, semoga aku dan anak-anakku bisa menggapai keridhoan Alloh Yang Maha Kuasa.
Jodoh memang selalu menjadi rahasia Ilahi. Entah kapan saatnya datang dan kapan harus pergi. Tapi pintaku kepadaMu Yaa Robbana, jadikanlah kami jodoh abadi, di dunia dan di akhirat.
#OneDayOnePost
#Day15
#BelajarMenulis
#IIPKaltimra
#Jodoh
Komentar
Posting Komentar